Gestational Diabetes
Pertanyaan Pengasuh yang terhormat, Saya sedang hamil lima bulan. Dari pemeriksaan laboratorium diketahui ternyata kadar gula saya di atas normal. Padahal selama ini saya tidak menderita diabetes, bahkan sebulan sebelum hamil saya sudah menjalani tes darah dan pada saat itu pun kadar gula darah saya dinyatakan normal. Dokter mengatakan saya menderita gestational diabetes (diabetes semasa hamil) namun tidak memberikan obat selain vitamin yang biasa diberikan, karena --menurut dokter-- penyakit ini dapat sembuh sendiri. Dokter hanya menyarankan agar saya mengurangi makan yang manis-manis dan mengontrol kadar gula darah ke laboratorium dua minggu sekali.
Saya mohon penjelasan dari pengasuh:
1. Apa yang dimaksud dengan gestational diabetes tersebut? Apakah sama dengan penyakit kencing manis?
2. Benarkah penyakit ini dapat sembuh sendiri?
3. Apa yang harus dilakukan atau dihindari untuk mempercepat kesembuhan?
4. Apa pengaruh penyakit ini terhadap bayi saya? Apakah penyakit ini akan mempersulit kelahiran bayi saya?
5. Apakah penyakit ini akan menurun pada bayi saya?
Demikian pertanyaan saya, mohon dapat segera dijawab. Terima kasih.
Ny Syaiful Amri, Surabaya
Jawab
Ibu Syaiful Amri yang baik,
Gestational diabetes adalah sejenis diabetes atau penyakit kencing manis yang timbul semasa hamil, mulai muncul sekitar bulan kelima atau keenam masa kehamilan. Sekitar 4-5 % wanita hamil diketahui menderita gestational diabetes dan umumnya dapat ditangani dengan baik. Oleh sebab itu Ibu tidak usah terlalu khawatir. Benar seperti informasi yang diberikan dokter, penyakit ini biasanya dapat menghilang alias sembuh sendiri beberapa bulan setelah melahirkan.
Namun demikian penanganan yang tepat terhadap penderita gestational diabetes sangat perlu dilakukan, sebab jika tidak penyakit ini dapat mempersulit kelahiran dan memberikan pengaruh yang tidak baik terhadap kesehatan Ibu maupun bayi yang dilahirkan. Sayang Ibu tidak menyebutkan berapa kadar gula darah Ibu. Namun dugaan saya mungkin tidak terlalu tinggi sehingga dokter tidak merasa perlu memberikan obat diabetes kepada Ibu. Apalagi, seorang Ibu hamil memang sebaiknya sangat dihindarkan dari penggunaan obat-obatan kecuali memang terpaksa.
Sebagaimana penyakit diabetes (lengkapnya: diabetes mellitus) atau lebih kita kenal dengan istilah penyakit kencing manis yang lain, gestational diabetes ditandai dengan kadar gula yang tinggi, baik dalam darah maupun urin (air seni) penderita. Hal ini disebabkan karena gula yang berasal dari makanan yang dimakan tidak dapat digunakan dengan baik oleh tubuh karena sulit masuk ke dalam sel. Untuk Ibu ketahui, agar dapat diolah dan dimanfaatkan oleh tubuh semua zat-zat gizi atau sari makanan harus masuk ke dalam sel, sebab pengolahan (metabolisme) zat-zat makanan berlangsung di dalam sel. Zat-zat ini diserap dari usus dan dibawa oleh darah ke dalam sel. Di dalam sel-sel tubuhlah berlangsung proses pengolahan zat-zat sari makanan, menjadi energi ataupun zat-zat lain yang diperlukan oleh tubuh.
Jika ada gangguan pengangkutan zat gula darah (disebut glukosa) ke dalam sel, maka glukosa ini akan tinggal di luar sel (di dalam darah). Inilah yang menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Pengangkutan glukosa ke dalam sel dibantu oleh sejenis hormon yang disebut insulin. Normalnya, tubuh dapat membuat insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Oleh sebab itu tidak perlu tambahan dari luar. Tetapi pada penderita diabetes dengan kondisi tertentu, diperlukan penambahan insulin (biasanya dalam bentuk suntikan), untuk membantu masuknya glukosa ke dalam sel dan mempertahankan kadar gula darah tetap normal.
Untuk mengontrol agar kadar gula darah tidak tinggi, maka Ibu harus membatasi makanan yang manis-manis. Tetapi harap Ibu ketahui, gula (glukosa) tidak hanya berasal dari makanan yang rasanya manis, tetapi semua makanan yang mengandung atau terbuat dari tepung, termasuk nasi, ketan, mi, bihun, singkong, ubi, kentang, roti, serta berbagai kue dan penganan yang terbuat dari terigu, di dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa. Oleh sebab itu Ibu juga harus membatasi makan yang mengandung atau terbuat dari tepung. Sebaliknya, Ibu sebaiknya memperbanyak makan buah dan sayur untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, baik bagi Ibu maupun bayi yang Ibu kandung.
Selain mengatur diet, salah satu cara yang sudah terbukti ampuh dalam penanganan diabetes adalah olahraga. Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Mintalah nasihat pada dokter, olahraga apa yang baik Anda lakukan. Anda tidak perlu olahraga berat. Olahraga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan, misalnya jalan pagi atau senam ringan yang dilakukan rutin setiap hari. Kalau dapat, mintalah pada dokter olahraga dan dokter kandungan Anda, agar dibuatkan porsi olah raga yang cocok untuk Anda.
Ibu Syaiful Amri yang baik, gestational diabetes ini dapat mempengaruhi janin Anda, dapat pula tidak. Jika Anda menanganinya dengan baik, insya Allah pengaruhnya terhadap bayi akan minimal. Gestational diabetes tidak akan menurun dan menyebabkan bayi Anda kelak menderita diabetes. Jika Anda tidak dapat menjaga kadar gula darah Anda dengan baik, bayi yang Anda kandung justru berisiko akan menderita hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah), yang dampaknya buruk bagi kesehatan dan perkembangan tubuhnya. Ini disebabkan semasa dalam kandungan ia sudah terbiasa dengan kadar gula darah yang tinggi, sehingga tubuhnya beradaptasi dengan selalu membuat banyak insulin. Insulin yang banyak ini akan mendorong pengangkutan gula darah masuk ke dalam sel secara berlebihan. Akibatnya gula di dalam darah menjadi terlalu rendah. Ini yang disebut hipoglikemia.
Tingginya pengangkutan gula ke dalam sel-sel tubuh bayi dapat berakibat bayi memiliki tubuh yang besar dengan berat tubuh di atas rata-rata. Hal ini dapat mempersulit kelahiran, sekaligus meningkatkan risiko bagi Ibu dan bayinya. Oleh sebab itu sangat penting bagi Ibu untuk memeriksakan kadar gula darah ke laboratorium secara rutin dan menjaganya tetap dalam batas normal dengan diet dan olahraga. Jika dengan dua cara ini tidak berhasil, mungkin dokter akan memikirkan cara lain, misalnya dengan memberi obat. Walaupun gestational diabetes umumnya akan sembuh setelah melahirkan, namun ini berarti risiko Anda untuk menderita diabetes lebih tinggi dari wanita sehat lainnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi Anda untuk tetap berolahraga secara teratur dan melakukan diet secara proporsional setelah melahirkan kelak. Demikian penjelasan yang dapat kami berikan, mudah-mudahan bermanfaat. Semoga Allah melindungi dan memberi kesehatan kepada Ibu dan bayi Ibu beserta seluruh keluarga. Salam.
(Dr Ernawati Sinaga MSApt.)
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Sabtu, 15 September 2007
Penurunan Berat Badan
Diabetes dan Penurunan Berat Badan
Selasa, 20 November, 2001 oleh: Siswono
Diabetes dan Penurunan Berat Badan
Gizi.net - KEBERHASILAN penurunan berat badan dapat menurunkan risiko berkembangnya diabetes dan mampu mengurangi diabetes non-insulin dependent pada penderita yang diketahui mengalami diabetes lima tahun atau kurang. Demikian pendapat seorang pakar obesitas sebagaimana dimuat dalam situs Healthanswer baru-baru ini.
Diabetes adalah penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Gejalanya meliptui, antara lain, sering buang air kecil, sering merasa haus, cepat lapar, dan terjadi penurunan berat badan dalam waktu singkat. Kegemukan, faktor keturunan, serta kurangnya olahraga diduga berperan dalam terjadinya diabetes. Sementara itu, beberapa penelitian menyebtukan, diabetes juga dipicu oleh kekurangan zat gizi mikro seperti kromium, seng, selenium.
Banyak penderita diabetes keliru dengan mengira bahwa yang perlu mereka perhatikan hanyalah konsumsi gula. Padahal, penanganan diabetes yang baik menuntut kontrol terhadap konsumsi total karbohidrat, ketimbang sekadar mengawasi konsumsi gula. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan tubuh, mengurangi konsumsi lemak dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi serat, dan olahraga yang teratur. Bagi mereka yang mengalami diabetes tingkat 1 atau 2, kelebihan berat badan harus menjadi perhatian utama. Mencegah dan mengurangi kelebihan berat badan dapat meningkatkan kontrol terhadap gula darah dan mengurangi risiko komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, seperti penyakit kardiovaskuler.
Apa yang harus dilakukan
Penderita diabetes tidak berarti harus berpantang makan. Bahkan, menurut seorang pakar, pada dasarnya semua makanan boleh dikonsumsi penderita diabetes, asal jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan membatasi asupan gula murni serta makanan yang mengandung gula. Susunan komposisi yang dainjurkan adalah kabohidrat 60-70 persen, protein 10-15 persen, dan lemak 20-25 persen. Selanjutnya, pola makan yang dianjurkan adalah dalam jumlah kecil namun sering, ketimbang jarang tetapi sekaligus banyak. Tujuannya, agar asupan makanan tidak meningkatkan kadar gula darah secara drastis, sebaliknya pada tenggang antara waktu makan tidak terjadi penurunan drastis kadar gula darah.
Selain mengatur pola makan, penderita diabetes juga dianjurkan untuk berolahraga. Olahraga yang sesuai bagi penderita diabetes adalah kegiatan fisik yang membakar kalori, bersifat teratur dan terukur. Misalnya, jalan kaki, lari kecil sampai sedang, berenang, atau senam. Olahraga dilakukan minimal dua kali seminggu dengan rentang waktu yang sama, misalnya Senin-Kamis. (aca-iklan)
Sumber : Kompas, Minggu, 18 November 2001
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Selasa, 20 November, 2001 oleh: Siswono
Diabetes dan Penurunan Berat Badan
Gizi.net - KEBERHASILAN penurunan berat badan dapat menurunkan risiko berkembangnya diabetes dan mampu mengurangi diabetes non-insulin dependent pada penderita yang diketahui mengalami diabetes lima tahun atau kurang. Demikian pendapat seorang pakar obesitas sebagaimana dimuat dalam situs Healthanswer baru-baru ini.
Diabetes adalah penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Gejalanya meliptui, antara lain, sering buang air kecil, sering merasa haus, cepat lapar, dan terjadi penurunan berat badan dalam waktu singkat. Kegemukan, faktor keturunan, serta kurangnya olahraga diduga berperan dalam terjadinya diabetes. Sementara itu, beberapa penelitian menyebtukan, diabetes juga dipicu oleh kekurangan zat gizi mikro seperti kromium, seng, selenium.
Banyak penderita diabetes keliru dengan mengira bahwa yang perlu mereka perhatikan hanyalah konsumsi gula. Padahal, penanganan diabetes yang baik menuntut kontrol terhadap konsumsi total karbohidrat, ketimbang sekadar mengawasi konsumsi gula. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan tubuh, mengurangi konsumsi lemak dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi serat, dan olahraga yang teratur. Bagi mereka yang mengalami diabetes tingkat 1 atau 2, kelebihan berat badan harus menjadi perhatian utama. Mencegah dan mengurangi kelebihan berat badan dapat meningkatkan kontrol terhadap gula darah dan mengurangi risiko komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, seperti penyakit kardiovaskuler.
Apa yang harus dilakukan
Penderita diabetes tidak berarti harus berpantang makan. Bahkan, menurut seorang pakar, pada dasarnya semua makanan boleh dikonsumsi penderita diabetes, asal jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh, dan membatasi asupan gula murni serta makanan yang mengandung gula. Susunan komposisi yang dainjurkan adalah kabohidrat 60-70 persen, protein 10-15 persen, dan lemak 20-25 persen. Selanjutnya, pola makan yang dianjurkan adalah dalam jumlah kecil namun sering, ketimbang jarang tetapi sekaligus banyak. Tujuannya, agar asupan makanan tidak meningkatkan kadar gula darah secara drastis, sebaliknya pada tenggang antara waktu makan tidak terjadi penurunan drastis kadar gula darah.
Selain mengatur pola makan, penderita diabetes juga dianjurkan untuk berolahraga. Olahraga yang sesuai bagi penderita diabetes adalah kegiatan fisik yang membakar kalori, bersifat teratur dan terukur. Misalnya, jalan kaki, lari kecil sampai sedang, berenang, atau senam. Olahraga dilakukan minimal dua kali seminggu dengan rentang waktu yang sama, misalnya Senin-Kamis. (aca-iklan)
Sumber : Kompas, Minggu, 18 November 2001
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Label:
artikel kesehatan,
GFO,
Makanan Organik,
Melilea,
susu kedelai,
tips sehat
lima tanaman pengusir jerawat
5 TANAMAN PENGUSIR JERAWAT
Banyak tanaman yang punya khasiat mengobati berbagai keluhan atau penyakit. Beberapa di antaranya berkhasiat mengatasi gangguan jerawat.
Ada yang menganggapnya sepele, tapi ada pula yang menganggap kehadirannya
sebagai 'musibah.' Apalagi kaum hawa. Biasanya, mereka akan langsung melakukan segala upaya untuk membuang benda satu ini, jerawat.
Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk membuang jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu melenyapkan jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan temulawak.
KLIK - DetailTomat
Tomat termasuk tanaman perdu semusim, batangnya masif, berbulu, dan berbuku-buku. Bunganya keluar dari ketiak daun, berwarna putih. Buahnya ketika muda berwarna hijau, lantas menjadi merah setelah beranjak tua. Buah tomat mengandung aneka vitamin, antara lain vitamin C, vitamin A dan B1, serta mengandung zat-zat seperti protein, kalsium, fosfor, besi, dan belerang.
Guna mengusir jerawat, coba pilih buah tomat yang sudah masak. Kemudian potong rata-rata, dan setelah itu langsung dipakai untuk menggosok wajah berjerawat. Jika Anda tekun membiasakan diri memakai buah tomat, wajah Anda pun dijamin bakal kembali berseri-seri, bebas dari jerawat.
KLIK - DetailBelimbing Wuluh
Tanaman belimbing wuluh dapat tumbuh baik di tempat terbuka. Batangnya tidak banyak bercabang, sedang daunnya bersirip genap. Bunganya kecil-kecil menggantung berwarna merah atau keunguan. Daging buahnya banyak mengandung air yang berasa asam. Warna buah ada yang hijau, ada pula kuning muda atau putih. Belimbing wuluh mengandung kalium oksalat, flavonoid, pektin, tanin, asam galat, dan asam ferulat.
Untuk menyingkirkan jerawat, ambil 5 buah belimbing wuluh, cuci bersih lalu tumbuk sampai halus. Setelah itu, remas dengan air garam seperlunya. Gosokkan pada wajah atau bagian kulit lain yang berjerawat. Lakukan tiga kali sehari. Niscaya, wajah Anda akan kembali mulus berseri.
KLIK - DetailMentimun
Tanaman mentimun tergolong tanaman merambat atau menjalar. Batangnya berbulu halus, dan panjangnya mencapai 3 meter. Bunganya berwarna kuning. Buahnya berbentuk bulat-panjang. Buah mentimun, di samping memang banyak mengandung air, juga mengandung vitamin A, B1 dan C serta beberapa zat, seperti saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan belerang.
Berkaitan dengan jerawat, pilih mentimun yang masih muda. Cuci bersih, lalu potong-potong. Perlahan, gosokkan pada wajah yang berjerawat. Biasakan minimal 3 kali sehari.
KLIK - DetailJeruk Nipis
Pada umur 2 - 3 tahun, pohon jeruk nipis mulai berbuah. Buahnya sebesar bola pingpong, berwarna hijau atau kekuning-kuningan, dan rasanya asam. Buah jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, dan asam sitrat. Untuk menghadang jerawat, cermati buah jeruk nipis yang telah tua, lalu potong rata-rata. Gosokkan pada wajah berjerawat, sekitar 2-3 kali sehari.
KLIK - DetailTemulawak
Komponen utama kandungan zat dalam rimpang temulawak adalah kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin bermanfaat sebagai acnevulgaris, anti-inflamasi (antiradang), dan anti-hepatotoksik (antikeracunan empedu). Kandungan kurkumin dalam rimpang temulawak berkisar 1,6 - 2,2 persen, dihitung berdasarkan berat kering. Sedangkan minyak atsiri temulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, xanthorrhizol, dan sineal.
Bila ingin wajah tidak 'ternodai' jerawat, ambil 1 jari rimpang temulawak, cuci bersih dan potong-potong. Rebus dengan air bersih sebanyak 4 gelas, lalu biarkan mendidih hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, dapat disaring dan diminum (bisa juga ditambah madu). Minumlah sehari dua kali, dan sekali minum sebanyak satu gelas.Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Banyak tanaman yang punya khasiat mengobati berbagai keluhan atau penyakit. Beberapa di antaranya berkhasiat mengatasi gangguan jerawat.
Ada yang menganggapnya sepele, tapi ada pula yang menganggap kehadirannya
sebagai 'musibah.' Apalagi kaum hawa. Biasanya, mereka akan langsung melakukan segala upaya untuk membuang benda satu ini, jerawat.
Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk membuang jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu melenyapkan jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan temulawak.
KLIK - DetailTomat
Tomat termasuk tanaman perdu semusim, batangnya masif, berbulu, dan berbuku-buku. Bunganya keluar dari ketiak daun, berwarna putih. Buahnya ketika muda berwarna hijau, lantas menjadi merah setelah beranjak tua. Buah tomat mengandung aneka vitamin, antara lain vitamin C, vitamin A dan B1, serta mengandung zat-zat seperti protein, kalsium, fosfor, besi, dan belerang.
Guna mengusir jerawat, coba pilih buah tomat yang sudah masak. Kemudian potong rata-rata, dan setelah itu langsung dipakai untuk menggosok wajah berjerawat. Jika Anda tekun membiasakan diri memakai buah tomat, wajah Anda pun dijamin bakal kembali berseri-seri, bebas dari jerawat.
KLIK - DetailBelimbing Wuluh
Tanaman belimbing wuluh dapat tumbuh baik di tempat terbuka. Batangnya tidak banyak bercabang, sedang daunnya bersirip genap. Bunganya kecil-kecil menggantung berwarna merah atau keunguan. Daging buahnya banyak mengandung air yang berasa asam. Warna buah ada yang hijau, ada pula kuning muda atau putih. Belimbing wuluh mengandung kalium oksalat, flavonoid, pektin, tanin, asam galat, dan asam ferulat.
Untuk menyingkirkan jerawat, ambil 5 buah belimbing wuluh, cuci bersih lalu tumbuk sampai halus. Setelah itu, remas dengan air garam seperlunya. Gosokkan pada wajah atau bagian kulit lain yang berjerawat. Lakukan tiga kali sehari. Niscaya, wajah Anda akan kembali mulus berseri.
KLIK - DetailMentimun
Tanaman mentimun tergolong tanaman merambat atau menjalar. Batangnya berbulu halus, dan panjangnya mencapai 3 meter. Bunganya berwarna kuning. Buahnya berbentuk bulat-panjang. Buah mentimun, di samping memang banyak mengandung air, juga mengandung vitamin A, B1 dan C serta beberapa zat, seperti saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan belerang.
Berkaitan dengan jerawat, pilih mentimun yang masih muda. Cuci bersih, lalu potong-potong. Perlahan, gosokkan pada wajah yang berjerawat. Biasakan minimal 3 kali sehari.
KLIK - DetailJeruk Nipis
Pada umur 2 - 3 tahun, pohon jeruk nipis mulai berbuah. Buahnya sebesar bola pingpong, berwarna hijau atau kekuning-kuningan, dan rasanya asam. Buah jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, dan asam sitrat. Untuk menghadang jerawat, cermati buah jeruk nipis yang telah tua, lalu potong rata-rata. Gosokkan pada wajah berjerawat, sekitar 2-3 kali sehari.
KLIK - DetailTemulawak
Komponen utama kandungan zat dalam rimpang temulawak adalah kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin bermanfaat sebagai acnevulgaris, anti-inflamasi (antiradang), dan anti-hepatotoksik (antikeracunan empedu). Kandungan kurkumin dalam rimpang temulawak berkisar 1,6 - 2,2 persen, dihitung berdasarkan berat kering. Sedangkan minyak atsiri temulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, xanthorrhizol, dan sineal.
Bila ingin wajah tidak 'ternodai' jerawat, ambil 1 jari rimpang temulawak, cuci bersih dan potong-potong. Rebus dengan air bersih sebanyak 4 gelas, lalu biarkan mendidih hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, dapat disaring dan diminum (bisa juga ditambah madu). Minumlah sehari dua kali, dan sekali minum sebanyak satu gelas.Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Label:
artikel kesehatan,
GFO,
Makanan Organik,
Melilea,
susu kedelai,
tips sehat
Langganan:
Postingan (Atom)